Masalah pembusukan gigi pertama kali ditemukan oleh dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin yang bernama Willoughby Miller. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri penyebabgigi berlubang adalah bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli.
Bakteri inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan.
Asam yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi. Kemudian bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan berikutnya, yaitu dentin. Jika tidak dirawat, proses ini akan terus berjalan sehingga lubang akan semakin dalam.
Kerusakan gigi permanen di permukaan yang keras pada gigi Anda dapat berkembang menjadi gigi berlubang. Gigi berlubang, juga disebut kerusakan gigi atau karies gigi, disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bakteri di mulut Anda, tidak membersihkan gigi Anda dengan baik, sering ngemil dan minum minuman manis.
Gigi berlubang adalah masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Gigi berlubang terutama sering terjadi pada anak-anak, remaja dan orang dewasa yang lebih tua. Tapi siapa pun yang memiliki gigi bisa berlubang, termasuk bayi. Jika gigi berlubang tidak dirawat, maka dapat menjadi gigi berlubang parah dan mempengaruhi lapisan lebih dalam gigi Anda.
Hal ini dapat menyebabkan sakit gigi berlubang yang parah, infeksi dan kehilangan gigi. Kunjungi dokter gigi secara rutin dan menyikat gigi setiap hari adalah cara mengatasi gigi berlubang atau cara menghilangkan sakit gigi berlubang yang paling baik.
Gejala Gigi Berlubang Dan Kerusakan Gigi
Tanda-tanda dan gejala gigi berlubang dan kerusakan gigi bervariasi tergantung pada luas dan letaknya. Bila gigi berlubang baru saja dimulai, Anda mungkin tidak mengalami gejala sama sekali. Tapi dokter gigi Anda mungkin dapat melihat pembusukan yang baru mulai dan merekomendasikan langkah-langkah mencegah gigi berlubang terjadi agar tidak semakin parah. Jika pembusukan semakin besar akibat gigi berlubang, dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:
- Sakit gigi
- Gigi sensitif
- Nyeri ringan sampai nyeri yang menusuk ketika makan atau minum sesuatu yang manis, panas atau dingin
- Nyeri ketika Anda menggigit
- Timbul nanah sekitar gigi, terutama ketika Anda menekan pada gusi Anda
Gigi berlubang biasanya belum menimbulkan keluhan sakit kecuali telah mencapai bagian dentin dan pulpa gigi. Mengapa demikian? Karena pulpa penuh sel saraf dan pembuluh darah akibat terinfeksi, maka akan timbul rasa sakit terus-menerus. Komplikasi kemudian terjadi dengan matinya sel saraf sehingga rasa sakit juga berhenti.
Pada tahap ini, biasanya orang sering mengabaikan. Padahal ketika sel saraf mati, proses kerusakan di dalam gigi terus berjalan sampai ketulang pendukung. Akibatnya, cairan akan terkumpul dan terjadi abses (pembengkakan). Abses dimulai dari dalam sampai tampak ke permukaan ginggiva (gusi). Selain itu, kerusakan tulang pendukung juga menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak segera dirawat, berakibat pada ekstraksi (pencabutan) gigi.
Sakit gigi tidak dapat didiamkan. Bila tidak segera ditangani, gigi dapat menjadi bengkak dan meradang. Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran masuknya kuman penyakit menuju saluran darah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung dan penyakit lainnya.
Secara umum ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan gigi berlubang, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan perilaku yang salah terhadap gigi.
Gigi berlubang dapat memicu rasa nyeri tak tertahankan. Biasanya rasa nyeri ini muncul ketika lubang pada gigi sudah terlalu dalam dan mengenai salah satu saraf gusi yang yang dapat memicu nyeri. Nah, sebelum mengetahui cara mencegah gigi berlubang, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu faktor-faktor apa sajakah yang bisa menyebabkan gigi berlubang.
Cara menyikat gigi yang salah
Meski terbilang mudah, namun masih banyak orang yang menyikat giginya dengan cara yang salah. Beberapa pakar menyebutkan bahwa menyikat gigi sebaiknya dilakukan antara satu sampai dua menit. Cara menyikat gigi yang tepat adalah dari atas ke bawah bukan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Usahakan menyikat gigi di depan cermin agar kotoran terlihat dan lebih mudah membersihkannya.
Gula dan Bakteri
Sampai saat ini ada mitos yang menyebutkan bahwa gigi berlubang terjadi akibat di makan ulat. Padahal sejak tahun 1700-an, seorang dokter gigi asal Amerika bernama Willoughby Miller mengatakan, gigi berlubang disebabkan oleh gula dan bakteri.
Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam dan membuat area mulut menjadi asam. Asam inilah yang kemudian membuat lubang kecil pada gigi. Saat lubang terjadi pada email gigi, biasanya rasa nyeri belum muncul.
Tetapi, saat lubang kecil pada email tersebut mejadi celah bagi masuknya sisa makanan yang berpotensi membuat lubang yang lebih besar, maka pada saat itulah rasa nyeri mulai datang. Terutama saat mengunyah makanan.
Penggunaan Alat yang Kurang Tepat
Memilih sikat gigi yang tidak sesuai dengan karakter rongga mulut juga berpotensi memicu gigi berlubang. Sikat gigi yang tidak sesuai mengakibatkan tidak terjangkaunya sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Apalagi jika bulu sikat yang dipilih terlalu kasar sehingga bisa mengikis email gigi.
Oleh karena itu, pilihlah bulu sikat yang lembut dengan ujung kepala mengecil karena semakin ke dalam ruang gigi dalam mulut semakin mengecil.
Berikut ini langkah-langkah antisipasi yang wajib Anda coba untuk mencegah gigi berlubang dan rasa sakit yang ditimbulkannya:
Sikat Gigi Minimal 2 x Sehari
Usahakan menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Pagi dan malam hari adalah waktu yang dianjurkan untuk menggosok gigi. Bila perlu, tambahkan obat kumur sesudah menggosok gigi untuk mengurangi perkembangan bakteri yang berpotensi merusak lapisan gigi.
Menyikat Gigi dengan Benar
Gosok gigi secara teratur saja belum cukup untuk mencegah gigi berlubang jika Anda tidak melakukannya dengan benar. Gosoklah gigi dari atas ke bawah untuk gigi depan atas, ke arah atas untuk gigi depan bawah, dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham. Khusus untuk gigi geraham bersihkan secara seksama, karena sisa-sisa makanan biasanya lebih banyak menempel di gigi geraham.
Kumur setelah Makan
Salah satu penyebab gigi berlubang adalah kondisi keasaman rongga mulut akibat bakteri. Untuk mencegah keasaman mulut, berkumurlah beberap detik setelah makan untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang menempel di sela gigi. Gunakan obat kumur yang mengandung anti-bakteri untuk mengurangi perkembangan bakteri penyebab gigi berlubang.
Gunakan Benang Gigi Ketimbang Tusuk Gigi
Sisa makanan yang tertinggal, terutama di gigi bagian depan sebaiknya dibersihkan menggunakan benang gigi ketimbang tusuk gigi. Menggunakan benang gigi relatif lebih aman karena tidak berujung lancip yang berpotensi melaukai gusi. Menggunakan tusuk gigi juga dapat menyebabkan celah gigi semakin melebar sehingga makanan mudah terselip.
Kurangi Konsumsi Makanan Manis
Seperti dijelaskan di atas bahwa makanan manis dapat memicu keasaman rongga mulut pemicu gigi berlubang. Kalaupun tidak dapat menghindari konsumsi makanan manis, sebaiknya segera berkumur setelah mengonsumsi makanan tersebut.
ConversionConversion EmoticonEmoticon