Penyakit kencing manis atau yang dikenal dengan Diabetes Melitus merupakan akibat dari gangguan metabolisme tubuh dimana pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Diabetes Melitus juga bisa terjadi karena garis keturunan, bahkan para ahli kesehatan mengatakan bahwa keturunan dari penderita diabetes memiliki resiko yang cukup besar untuk mewarisinya. Oleh karena itu bagi yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes perlu menjaga pola hidup yang sehat.
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas mengenai pengertian diabetes melitus / penyakit kencing manis. Silahkan membaca artikel tersebut bagi yang belum mengetahui kenapa penyakit ini bisa terjadi pada manusia. Ada bahasan yang cukup lengkap untuk lebih mengenal mengenai diabetes melitus. Saya hanya mau mereview saja pokok bahasan pada artikel tersebut. Diabetes melitus adalah ketidak mampuan tubuh untuk mengkonversi Glukosa dari makanan karena kurangnya insulin.
Glukosa diperoleh dari karbohidrat dan gula yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi manusia. Glukosa ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk tenaga / energi. Insulin sendiri merupakan hormon yang dihasilkan oleh tubuh di Pankreas. Insulin berguna membakar glukosa menjadi energi, tapi pada penderita diabetes melitus jumlah insulin tidak mencukupi bahkan pada diabetes tipe 1 sulit sekali memperoduksi insulin.
Pada artikel sebelumnya saya juga membedakan penyakit kencing manis menjadi 3, yaitu tipe 1, tipe 2 dan gestational. Ketiga tipe tersebut memilik penyebab yang berbeda. Kencing manis tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak, dimana zat antibodi menggerogoti sendiri tubuhnya. Hal semacam ini dalam dunia media disebut autoimmune, yang pada kasus sebenarnyaa pankreas tidak dapat memproduksi insulin sebagai mestinya karena diserang zat antibodi.
Penyebab kencing manis tipe 2 biasanya karena faktor pola hidup yang kurang baik. Pada tipe 2 ini, pankreas masih bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang kecil dan itu tidak cukup untuk memecah glukosa menjadi energi. Diabetes tipe 2 ini merupakan tipe yang paling umum terjadi di masyarakat. Orang dewasa lebih sering mengalami tipe 2 ini tapi anak-anak juga bisa menderita penyakit ini jika dia obesitas dan sangat menggangu kesehatan.
Tipe terakhir adalah gestational, dimana tipe penyakit kencing manis ini hanya terjadi pada kaum wanita. Kehamilan merupakan faktor utama dari diabetes gestational. Pada saat hamil plasenta memproduksi hormon yang menyebabkan resistensi indulin.
Dari ketiga tipe penyakit kencing manis tersebut, tentu saja memiliki gejala yang biasanya terjadi, anda dapat membaca lebih lanjut mengenai hal tersebut di artikel tentang gejala kencing manis. Anda bisa menggunakan gejala tersebut untuk mengetahui langkah penanganan awal agar penyakit ini tidak semakin parah.
Selanjutnya saya ingin menyampaikan kebiasaan buruk yang kita tidak sadari bahwa kebiasaan tersebut merupakan penyebab kencing manis. Meskipun sepele namun jika tidak segera diubah kebiasaan ini dapat memperburuk keadaan. adapun kebiasaan yang mengakibatkan kencing manis adalah:
Suka Minum Teh Manis
Meskipun teh banyak manfaatnya anda perlu berhati-hati jika menjadi penggemar berat teh manis, apalagi jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kencing manis. Disadari atau tidak, teh manis mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Dari segelas teh manis yang anda minum mengandung sekitar 300an kalori, jika minum beberapa gelas sehari anda bisa menghitung sendiri berapa kalori yang anda dapatkan dari minum teh manis. Padahal jumlah kalori yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh hanya sekitar 1200 hingga 1500 kalori tergantung berat badan dan aktivitas yang dilakukan. Saran saya mulailah membiasakan diri minum teh tanpa gula, anda juga bisa menggantinya dengan minum air putih saja.
Istirahat yang kurang
Saya juga pernah membahas masalah tidur dengan obesitas pada artikel Cara Hidup Sehat. pada artikel tersebut saya membahas bagaimana korelasi antara kurang tidur dengan nafsu makan. Penelitian yag dilakukan di Universitas Chicago menyebutkan bahwa kurang tidur membuat nafsu makan meningkat dan mudah lapar. Kurang tidur juga menurunkan kemampuan tubuh untuk mengkonversi glukosa menjadi energi, hal ini tentu saja membuat kadar gula darah yang tinggi dan merupakan penyebab kencing manis.
Kurang Olahraga
Kurangnya olahraga rutin juga merupakan faktor utama obesitas. Orang yang memiliki aktivitas yang cukup banyak dan disertai dengan olahraga yang cukup dapat mengurangi resiko penyakit kencing manis, hal ini seperti yang dinyatakan oleh badan WHO. WHO menyatakan bahwa kegiatan seperti berjalan, bersepeda dan aktivitas produkktif lainnya membuat badan lebih sehat dan metabolisme tubuh menjadi lebih baik.
Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi juga bisa menyebabkan penyakit kencing manis. Kandungan hormon estrogen dan progestin pada pil kontrasepsi membuat pankreas kesulitan untuk memproduksi insulin yang cukup. Hormon ini cukup menggangu kinerja pankreas, sehingga penggunaan pil dengan jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan pankreas tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes anda perlu mengkonsultasikan hal ini kepada dokter.
Minuman Bersoda
Meskipun tampak menyegarkan, minuman bersoda tidak bersahabat dengan penderita penyakit kencing manis. Soda merupakan minuman yang menyebabkan kegemukan, jadi saya sarankan jangan terlalu banyak minum minuman bersoda. Anda bisa menggantina dengan minum air putih atau jus buah yang kaya akan manfaat.
TANDA GEJALA KENCING MANIS
Mati rasa
Pada banyak kasus diabetes yang menimpa sebagian orang, hampir seluruhnya mengalami gejala berupa mati rasa. Adapun bagian tubuh yang sering merasakan mati rasa (kebas) atau kesemutan adalah tangan, kaki, beserta jari-jemarinya. Peringatan awal diabetes ini terjadi karena peningkatan kadar gula darah, membuat serabut saraf mengalami kerusakan.
Pada banyak kasus diabetes yang menimpa sebagian orang, hampir seluruhnya mengalami gejala berupa mati rasa. Adapun bagian tubuh yang sering merasakan mati rasa (kebas) atau kesemutan adalah tangan, kaki, beserta jari-jemarinya. Peringatan awal diabetes ini terjadi karena peningkatan kadar gula darah, membuat serabut saraf mengalami kerusakan.
Lebih sering buang air kecil
Penderita diabetes sering mengatakan dirinya mengalami peningkatan dorongan ingin buang air kecil. Jika sewaktu-waktu Anda mengalami hal serupa, coba konsultasikan sedini mungkin pada dokter agar mendapatkan perawatan lebih cepat dan terkontrol.
Berat badan berkurang
Menjadi kabar baik bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan maupun obesitas. Tetapi, melihat faktor pemicu turunnya berat badan adalah karena diabetes, tentu membuat Anda semakin khawatir. Terjadinya penurunan berat badan ini memang berhubungan erat pada penderita, sebab tubuh tidak mampu menyerap glukosa (sumber energi tubuh) dengan benar.
Nafsu makan meningkat
Bertambahnya rasa ingin makan bisa menjadi tanda lain dari diabetes. Rasa lapar ini tidak bisa dikendalikan, sebab sinyal lapar yang dikirim oleh tubuh ini harus dipenuhi keinginannya agar semua sel menjadi berfungsi dengan baik karena mendapatkan asupan glukosa yang lebih banyak.
Rasa lapar tersebut bukan karena sel-sel di dalam tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan, melainkan karena makanan yang sudah ditelan tidak apat masuk ke dalam sel untuk dipakai dalam proses metabolisme, sehingga timbul lah respon tubuh seperti lapar.
Penglihatan mulai kabur atau buram
Masalah seperti ini seringkali menjadi keluhan umum penderita diabetes tipe 2. Penglihatan menjadi kabur atau buram atau tidak jelas seperti biasanya, terjadi akibat kadar glukosa melonjak naik, sehingga merusak pembuluh darah dan membatasi cairan yang masuk ke mata. Kondisi ini bisa mengubah bentuk lensa dan mata.
Kabar baiknya, gejala ini reversibel (dapat kembali normal) seiring dengan berkurangnya kadar gula darah hingga batas wajar. Namun, bila gula darah tetap tinggi kelainan pada mata ini bisa berujung pada kebutaan permanen.
Masalah kulit
Diabetes mememgaruhi sirkulasi darah, dan membuat kelenjar keringat mengalami disfungsional, sehingga membuat kulit menjadi bersisik, terasa gatal, kering, dan iritasi. Gejala yang satu ini cukup sulit dideteksi sebagai diabetes, karena banyak penyebab lain yang membuat kulit bermasalah seperti ini.
Kelelahan dan cepat emosi
Rasa lelah ini muncul bukan tanpa sebab. Ketika tidur, penderita diabetes akan tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya. Kerap kali bangun untuk berkemih dan minum air, sehingga proses tidur terganggu alias tidak berkualitas. Keesokan harinya tubuh mengalami kelelahan dan tak jarang mengundang emosi.
Rasa haus
Tadi telah disebutkan bahwa ciri-ciri penderita diabetes adalah sering buang air kecil. Peningkatan dorongan untuk berkemih akan memengaruhi cairan yang berada di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan akan memberikan respon berupa rasa haus dengan tujuan mengembalikan cairan yang hilang.
Proses pemulihan luka yang lambat
Terdapatnya luka ketika kondisi tubuh sedang tidak baik, seperti kelebihan gula darah membuat sistem imun atau kekebalan tubuh menjadi tidak normal. Hal ini tentu mempengaruhi laju pemulihan luka atau memar, akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Gangguan pada gusi
Dari kejadian-kejadian yang sudah berlalu, penderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan gusi. Seperti misalnya gusi menjadi merah, mengalami pembengkakan, dan iritasi. Bahkan ada yang merasakan gusinya menyusut dari gigi dan terjadilah infeksi gusi.
Infeksi jamur
Diabetes memengaruhi sistem kekebalan tubuh penderitanya. Tubuh akan rentan terhadap serangan berbagai bakteri dan jamur (candida). Semakin banyak jumlah bakteri atau jamur yang masuk ke dalam tubuh selama sistem imun tidak siap untuk membentengi tubuh. Jika sudah demikian, contoh masalah yang patut diwaspadai, khususnya bagi wanita adalah mengalami keputihan akibat infeksi candida (jamur).
Diabetes memengaruhi sistem kekebalan tubuh penderitanya. Tubuh akan rentan terhadap serangan berbagai bakteri dan jamur (candida). Semakin banyak jumlah bakteri atau jamur yang masuk ke dalam tubuh selama sistem imun tidak siap untuk membentengi tubuh. Jika sudah demikian, contoh masalah yang patut diwaspadai, khususnya bagi wanita adalah mengalami keputihan akibat infeksi candida (jamur).
Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering salah dikira penyakit flu. Selain itu gejalanya terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang. Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut:
Sering berkemih
Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol.
Banyak minum
Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus.
Berat badan berkurang
Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik.
Mudah lelah
Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon