KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI

MIGRAIN SAAT HAMIL, ANDA JUGA !!!

Setiap orang pasti pernah merasakan atau mengalami sakit kepala seluruhnya ataupun hanya sebagian yang sering kita sebut migrain, biasanya dianggap sepele karena dianggap sebagai sakit yang tidak berbahaya. 

Walaupun sakit migrain dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya, tetapi yang sering menderita sakit ini perlu untuk berhati-hati karena ada penelitian kesehatan baru yang berpendapat bila Migrain dapat membuat kerusakan otak permanen bagi penderitanya, apabila kita sudah terserang dan mengalami sakit yang tak tertahankan dapat membuat kita tak berdaya dan hanya akan terbaring lemas di tempat tidur tentunya anda akan mengatasi sakit akibat migrain itu dengan obat obatan terutama dengan obat warung yang murah mudah didapat namun obat tersebut tidak akan cepat bereaksi terhadap sakit bahkan apabila penderita tidak cocok maka akan timbul rasa sakit yang lebih hebat.
Keluhan yang saya dapatkan dari ibu hamil menjadi salah satu topik yang diangkat untuk artikel kali ini. Ibu hamil yang tengah hamil di usia kehamilan trimester kedua seringkali mengeluhkan sakit pada bagian sebelah kepala atau migrain. Apakah kondisi migrain merupakan tanda adanya gangguan kesehatan ketika hamil? Apakah migrain akan berimbas pada perkembangan janin? Bagaimana obat yang dapat mengurangi rasa sakit dan aman untuk ibu hamil?

MIGRAIN SAAT HAMIL

Anda harus dapat membedakan sakit kepala atau migrain. Pada dasarnya migrain berhubungan dengan adanya pelebaran pembuluh darah di kepala sehingga nyeri yang ditimbulkan adalah reaksi peradangan di area kepala. Migrain memiliki ciri khas yaitu nyeri yang tajam dan berdenyut pada bagian kepala, biasanya disertai dengan mual, muntah, menggangu nafsu makan hilang atau hingga membuat anda lemas.

Migrain pada ibu hamil dapat terjadi pada trimester pertama atau trimester kedua. Keluhan migran pada ibu hamil dapat dipicu karena hormon estrogen dan progesteron yang mencapai tingkat stabil. Bahkan peningkatan produksi endorfin di tubuh ibu dapat memicu terjadinya migrain.

Selain itu pemicu migrain dapat mengakibatkan migrain yang ringan hingga berat pada ibu hamil. Kombinasi pemicu yang dialami berbeda ada yang dapat dikontrol ataupun tidak dapat dikontrol. Pemicu yang dapat dikontrol adalah cahaya ruangan yang terlalu terang, suara bising yang menggangu, bahan kimia yang berbau atau makanan yang dapat memicu migrain seperti MSG, makanan fermentasi, ikan kering atau intoleransi laktosa. 

Sedangkan  pemicu yang tidak dapat dikontrol diantaranya adalah perubahan cuaca, perubahan hormon atau perubahan tekanan udara. Keluhan migrain tidak berakibat pada tumbuh kembang janin asalkan ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan migrain secara sembarangan akan tetapi jangan dianggap enteng. Penelitian yang dilakukan di Amerika serikat mengatakan bahwa ibu hamil yang menderita migrain beresiko mengalami pengembangan gangguan kesehatan seperti stroke, jantung, pre-eklampsia pembekuan darah dan juga problem vaskular.

Penanganan migrain dilakukan oleh ahli kesehatan untuk dapat mendiagnosis migran bukan penyebab lainnya. Pada kondisi ibu hamil pencegahan migrain lebih disarankan ketimbang melakukan pengobatan dengan menggunakan obat kimia. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjauhi makanan ataupun minuman yang memicu migrain. Anda dapat menggunakan metode food diary untuk memonitor penyebab migrain.

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluhdarah). Ibuhamil penderita migrain berisiko 19 kali terserang stroke, 5 kali terserang penyakit jantung, pembekuan darah dan problem vascular lainnya. Kelompok ibuhamil ini juga punya resiko hingga 2 kali lipat menderita preeklampsia, gejalanya: tekanan darah tinggi, ditemukan protein dalam urin, dan pembengkakan tubuh (oedem).

Ibu dengan keluhan migrain menetap selama kehamilan, harus dievaluasi faktor-faktor risikonya, yaitu tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung. Dr. Bushnell juga mengatakan, migrain dapat berhubungan dengan stroke. 27% dari seluruh kejadian stroke yang diderita ibu pada usia di bawah 45 tahun, berhubungan dengan migrain.
Agar bebas. Penanganan migrain sebaiknya dilakukan oleh dokter sebagai orang yang mampu mendiagnosis bahwa sakit kepala yang dirasakannya betul-betul migrain, bukan penyebab lain. Bila kurang yakin, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti CTC Scanatau MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Tantangan penanganan migrain dalam kehamilan adalah meringankan keluhan ibu dengan mempertimbangkan risiko pengobatan terhadap janin.pendekatan paling ideal adalah dengan pencegahan, setelah itu penanganan alamiah, dan yang terakhir barulah pengobatan.

Pencegahan. Kenali dan jauhi makanan atau minuman pemicu migrain. Ada baiknya membuat catatan makanan dan kejadian (food diary) untuk memonitor penyebab migrain.
Pengobatan alamiah:

  • Istirahat. Penderita migrain biasanya peka cahaya. Redakan migrain dengan istirahat di tempat gelap dan tenang. Jauhi keramaian dan cahaya terang.
  • Kompres dingin di bagian sakit. Dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah.
  • Olahraga teratur, seperti jalan santai.
  • Terapi relaksasi, membantu mengatasi migrain pada pasien tertentu. Teknik relaksasi yang digunakan bisa yoga dan meditasi.
  • Teknik pijatan tertentu juga dapat membantu mengatasi migrain.
  • Hindari dehidrasi, karena kurang cairan memicu migrain.

Migrain selama kehamilan terjadi tidak hanya karena hormon berkecamuk. Para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan dalam jalur saraf, ketidakseimbangan kimia di otak, atau perubahan dalam aliran darah ke otak juga bisa menjadi penyebab.

Migren adalah kondisi sakit kepala yang berdenyut dan berdebar. Biasanya berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Kondisi ini membuat Anda merasa lelah, mual, dan sangat sensitif terhadap suara dan cahaya.

Untuk beberapa penderita migrain, kehamilan meredakan gejalanya, sedangkan untuk beberapa yang tidak beruntung, kehamilan mungkin tidak berpengaruh pada migrain dan pada kenyataannya migrain dapat terjadi lebih sering dan parah. Beberapa wanita mungkin juga memiliki migrain untuk pertama kalinya selama kehamilan.

Minum sembarangan obat saat sakit kepala di saat hamil, sangatlah tidak dianjurkan. Sebab, sakit kepala yang dialami Bumil dianggap wajar, karena selama kehamilan kamu akan mengalami perubahan hormon yang membuat kerja tubuh mengalami peningkatan. Perubahan inilah yang menjadi penyebab sakit kepala sebelah atau migrain yang sering kamu rasakan.

Masa kehamilan, tubuh akan memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen yang mengakibatkan semua jaringan otot halus di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan, jadi lemas. Sehingga membuat makanan berjalan lambat di dalam sistem pencernaan dan perut terasa nggak nyaman. Perasaan tidak nyaman ini juga bisa memicu sakit kepala.

Sakit kepala juga bisa disebabkan karena tekanan darah pada  Bumil cenderung turun. Bumil cenderung mengalami anemia. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Bambang Fajar, SpOG dari RSI Bintaro, Jakarta, sakit kepala yang dialami Bumil terjadi karena jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah meningkat.  Dan bila Bumil di trimester III timbul preeklampsia maka, sakit kepala akan sering dialami.

Testimoni
Dokter yang terhormat, sekarang saya tengah hamil dengan usia 12 minggu, tetapi akhir-akhir ini saya sering menderita migrain dan sakit kepala yang hebat. Adakah obat yang aman untuk saya konsumsi guna mengurangi rasa sakit kepala itu ya dok? Mohon infonya. Terima kasih. - Fifin Septianawati,32 - Yogyakarta

Jawaban :
Hai Ibu Fifin yang baik hati, semoga selalu diberi kesehatan terbaik dalam masa kehamilan hingga masa persalinan nanti. Berdasarkan apa yang ibu telah utarakan, maka situasi pada saat kehamilan memang mengalami perubahan hormonal. Sehingga kondisi sakit kepala yang Ibu Fifin alami tersebut merupakan gejala yang biasa terjadi pada ibu hamil.

Dimana, hal tesebut bisa disebabkan karena kurangnya volume darah ibu secara relatif serta proses penurunan tubuh terhadap si kecil. Meski demikian memang secara normal perubahan hormonal pada saat kehamilan disertai dengan peningkatan sensitifitas ibu hamil yang dapat menjadi stimulan bagi tercetusnya migrain, seperti cuaca panas terik, bising, ataupun jenis makanan serta minuman tertentu.

Dalam hal ini sakit kepala tersebut dapat dikurangi dengan beristirahat,maupun melakukan teknik pijat ringan. Pada aspek kerangka preventif yang bersifat memberikan pencegahan sekaligus membantu stamina ibu hamil untuk tetap dapat paripurna adalah dengan melakukan aktifitas ringan serta olah raga. Serta menjauhi hal-hal yang dapat menjadi penyebab timbulnya migrain sesuai dengan kondisi yang ibu alami.

Penggunaan obat-obatan seperti Paracetamol juga dapat membantu mengurangi sakit kepala yang ibu derita, namun akan lebih baik dalam hal ini ibu berkonsultasi dalam hal pemakaian serta konsumsi obat tersebut kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Bila dengan penanganan tersebut sakit kepala yang ibu derita tetap ada, permanen ataupun bertambah parah, tentu diharuskan untuk segera berkonsultasi dengan dokter ibu.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment